Kamis, 02 Januari 2014
Teori medan muncul sebagai teori dalam psikologi sosial karena dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu alam dan ilmu kimia. Psikologi itu sendiri hadir untuk
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena psikologi merupakan sebuah
paradigma baru dalam ilmu pengetahuan yang memberikan cara pandang serta
upaya dalam memahami gejala-gejala ilmiah. (Calvin& Gardner,1993:275)
Pengaruh teori medan dari ilmu alam dimanifestasikan dalam psikologi
sejalan dengan pengaruh yang diberikan oleh gerakan Gestalt yang dipelopori
oleh psikolog Jerman. Pokok fikiran psikologi Gestalt sendiri berasumsi bahwa
tingkah laku ditentukan oleh medan psikofisis yang terdiri dari suatu system
tekanan-tekanan atau kekuatan-kekuatan yang terorganisir
Selanjutnya Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi berada dalam
lingkungan psikolgis dengan pola hubungan dasar tertentu. Pendekatan
matematis yang dipakai Lewin untuk menggambarkan ruang hidup disebut topologi.
Fokusnya adalah saling hubungan antara segala sesuatu didalam jiwa manusia,
hubungan antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan kesluruhan, lebih
dari sekedar ukuran dan bentuk. Jadi dalam mempelajari diagram-diagram Lewin
harus diperhatikan saling hubungan dean komuniukasi antara daerah alih-laih
bentuk dan ukuran yang dipakai untuk menggambarkan daerah-daerah itu.
Lewin biasanya menggambarkan daerah pribadi dengan lingkaran tertutup, menunjukan
bahwa pribadi adalah kesatuan yang terpisah dari hal lain di dunia, tetapi
tetap menjadi bagian dari dunia. Lingkaran itu berada di dalam elips yang
menggambarkan bahwa pribadi adalah bagian terpisah tetapi berada dalam ruang
hidup, menjadi bagian dari semua yang ada di dalam ruang hidup.Teori inilah
yang banyak dikenal dengan “teori medan” nya Lewin.
Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang terbatas
pada suatu isi yang khas ; teori medan merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat
menggambarkan kenyataan psikologisnya. Konsep-konsep ini cukup luas untuk dapat
diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku dan juga cukup spesifik untuk
menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkrit. Lewin juga
menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis
hubungan-hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah”.(
http://cacariosan.multiply.com/journal/item/4,)
Dalam sumber yang sama (http://cacariosan.multiply.com/journal/item/4),
diidentifikasi. Ciri-ciri dari
teori Lewin, adalah sebagai berikut :
1.
Tingkah Laku
adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi,
2.
Analisis mulai
dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian-bagian komponennya
dipisahkan,
3.
Orang yang
kongkrit dalam situasi yang kongkrit dapat digambarkan secara matematis.
Ø Rumus : LP = RH (Lingkungan Psikologis = Ruang Hidup/Medan)
Konsep teori medan telah diterapkan Lewin dalam berbagai gejala psikologis
dan sosiologis, termasuk tingkah laku bayi dan anak-anak, masa adolesen,
keterbelakangan mental, masalah-masalah kelompok minoritas, perbedaan-perbedaan
karakter nasional dan dinamika kelompok.
A.
Struktur
Kepribadian
Menurut Lewin sebaiknya menggambarkan kepribadian itu dengan
menggunakan definisi konsep-konsep
struktur secara spasial. Dengan cara ini, Lewin berusaha mematematisasikan
konsepnya sejak dari permulaan. Matematika Lewin bersifat non-motris dan
menggambarkan hubungan-hubungan spasial dengan istilah-istilah yang berbeda.
Pada dasarnya matematika Lewin merupakan jenis matematika untuk menggambarkan
inte4rkoneksi dan interkomunikasi antara bidang-bidang spasial dengan tidak
memperhatikan ukuran dan bentuknya.
Pemisahan pribadi dari yang lain-lainnya di dunia dilakukan dengan
menggambarkan usatu figur yang tertutup. Batas dari figur menggambarkan
batas-batas dari entitas yang dikenal sebagai pribadi. Segala sesuatu yang
terdapat dalam batas itu adalah P (Pribadi), sedangkan segala sesuatu yang
terdapat di luar batas itu adalan non-P.
Selanjutnya untuk melukiskan kenyataan psikologis ialah menggambar suatu figur
tertutup lain yang lebih besar dari pribadi yang melingkupinya. Bentuk dan
ukuran figur yang melingkupi ini tidak penting asalkan ia memenuhi dua syarat
yakni lebih besar dari pribadi dan melingkupinya. Figur yang baru ini tidak
boleh memotong bagian dari batas lingkaran yang menggambarkan pribadi.
Lingkaran dalam elips ini bukan sekedar ilustrasi atau alat peraga, melainkan
sungguh-sungguh merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep-konsep
struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni ruang hidup/medan,
lingkungan psikologis dan pribadi.
1. Ruang Hidup/Medan
Ruang hidup (medan) mengandung semua kemungkinan fakta yang dapat
menentukan tingkah laku individu. Ruang hidup meliputi segala sesuatu yang
harus diketahui untuk memahami tingkah laku kongkrit manusia individual dalam
suatu lingkungan psikologis tertentu pada saat tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dan ruang hidup.
Ø
Secara
matematis : TL = f (RH)
Fakta-fakta non-psikologis dapat dan sungguh-sungguh mengubah fakta-fakta
psikologis. Fakta-fakta dalam lingkungan psikologis dapat juga menghasilkan
perubahan-perubahan dalam dunia fisik. Ada komunikasi dua arah antara
ruang hidup dan dunia luar bersifat dapat ditembus (permeability), tetapi dunia
fisik (luar) tidak dapat berhubungan langsung dengan pribadi karena suatu
fakta harus ada dalam lingkungan psikologis sebelum mempengaruhi/dipengaruhi
oleh pribadi.
2. Lingkungan Psikologis
Meskipun pribadi dikelilingi oleh lingkungan psikologisnya, namun ia
bukanlah bagian atau termasuk dalam lingkungan tersebut. Lingkungan psikologis
berhenti pada batas pinggir elips, tetapi batas antarea pribadi dan lingkungan
juga bersifat dapat ditembus. Hal ini berarti fakta-fakta ligngkungan dapat
mempengaruhi pribadi. Secara matematis : P = f (LP). Dan fakta-fakta pribadi dapat mempengaruni lingkungan.
Ø
Secara matematis : LP = f (LP)
3. Pribadi
Menurut Lewin, pribadi adalah heterogen, terbagi menjadi bagian-bagian yang
terpisah meskipun saling berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi menjadi sel-sel. Sel-sel yang berdekatan
dengan daerah konseptual motor disebut sel-sel periferal; p, sel-sel
dalam pusat lingkaran disebut sel-sel sentral; s. Sistem motor bertindak
sebagai suatu kesatuan karena biasanya lahannya dapat nelakukan sesuatu
tindakan pada suatu saat. Begitu pula
dengan sistem perseptual artinya orang hanya dapat memperhatikan dan
mempersepsikan satu hal pada suatu saat. Bagian-bagian tersebut mengadakan
komunikasi dan interdependen, tidak bisa berdiri sendiri.
B.
Dinamika
Kepribadian
Konsep-konsep dinamika dari Lewin, yakni kebutuhan energi psikis, tegangan,
kekuatan atau vektor dan valensi. . Konstruk-konstruk dinamika
ini menentukan lokomosi khusus dari individu dan cara ini mengatur struktur
lingkungannya, Lokomosi dan perubahan-perubahan dan struktur berfungsi
mereduksi tegangan dengan cara memuaskan kebutuhan.
Suatu tegangan dapat direduksikan dan keseimbangan dipulihkan oleh suatu
lokomosi substitusi. Proses ini menuntut bahwa dua kebutuhan erat saling
ketergantungan satu sama lain sehingga pemisahan salah satu kebutuhan
adalah melepaskan tegangan dari sitem kebutuhan lainnya. Akhirnya tegangan
dapat direduksikan dengan lokomosi-lokomosi murni khayalan. Seseorang yang
berkhayal bahwa ia telah melakukan
perbuatan yang sulit atau menempati suatu jabatan yang tinggi mendapat semacam
kepuasan semi dari sekedar berkhayal tentang keberhasilan.
C.
Perkembangan
Kepribadian
Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :
1. Diferensiasi
Yaitu semakin bertambah usia, maka region-region dalam pribadi seseorang
dalam Lingkungan Psikologis-nya akan semakin bertambah. Begitu pula
dengan kecakapan-kecakapan atau keterampilan-keterampilannya. Contohnya : orang
dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya dari –pada anak-anak (region
anak lebih mudah ditembus)
2. Perubahan dalam variasi tingkah lakunya.
- Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
- Bertambah luasnya arena aktivitas. Contohnya : Anak kecil terikat oleh masa kini, sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dam masa depan.
- Perubahan dalam realitas. Dapat membedakan mana yang khayalan dan yang nyata, pola berfikir meningkat. Contohnya : Dari pola berfikir assosiasi menjadi pola berfikir abstrak.
DAFTAR PUSTAKA
·
Hendrawati,Sri.(2012).Teori Medan
Ala Kurt Lewin. Retrieved December 17, 2013 from :
http://srihendrawati.blogspot.com/2012/04/teori-medan-ala-kurt-lewin.html
0 komentar:
Posting Komentar